Apr 3, 2012

WAWASAN NUSANTARA




Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman (pendapat, kepercayaan, hubungan, dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan negaranya. Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-mengait antara filosofi bangsa, ideologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah. Upaya pemerintah dan rakyat menyalenggarakan kehidupannya, memerlukan suatu konsepsi yang berupa wawasan nasional yang dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri. Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat.


Penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan Negara. Salah satu contoh implementasi dalam kehidupan sosial budaya adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang Pencipta. Sosialisasi wawasan nusantara ini dapat disampaikan langsung yaitu melalui ceramah, diskusi, atau tatap muka; ataupun secara tidak langsung yaitu melalui media massa. 

Teori Global Paradox mengemukanan pandangan global yang menyatakan Negara harus mampu memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya. Dan teori lain yang mengemukanan pandangan global adalah teori The Future of Capitalism menyatakan strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan keseimbangan antara kepentinan individu dengan masyarakat serta antara Negara maju dengan Negara berkembang. Dari teori-teori tersebut tidak ada satupun yang menyatakan tentang perlu adanya persatuan, sehingga akan berdampak konflik antar bangsa karena kepentingan nasionalnya tidak terpenuhi. Dengan demikian wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia dan sebagai visi nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa masih tetap valid baik saat sekarang maupun mendatang, sehingga prospek wawasan nusantara dalam era mendatang masih tetap relevan dengan norma-norma global. 

Dalam implementasinya diperlukan pemberdayaan peranan daerah dan rakyat kecil, dan terwujud apabila dipenuhi adanya faktor-faktor dominan: keteladanan kepemimpinan nasional, pendidikan berkualitas dan bermoral kebangsaan, media massa yang memberikan informasi dan kesan yang positif, keadilan penegakan hukum dalam arti pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sosialisai dengan program yang teratur, terjadwal dan terarah. Jika membuka mata pada kenyataan sekarang ini, wawasan nusantara belum terpenuhi seutuhnya. Faktor-faktor dominan seperti keteladanan kepemimpinan nasional, pendidikan berkualitas dan bermoral kebangsaan belum terpenuhi, padahal beberapa media massa sudah bersifat informatif dan persuasif. Untuk mewujudkan wawasan nusantara ini diharapkan pemerintahan yang jujur, bersih dan bijaksana.

0 comments: